resensi Novel Stasiun "Dua Kisah Satu Jalur"
Karena
sudah cukup bingung ingin posting apa di dalam blog ini
Aku ingin
posting resensi novel yang sudah aku baca
Mungkin
minggu-minggu ini , blog ini akan berisi resensi novel , selamat membacaaa
Dalam
kesempatan kali ini aku ingin meresensi novel yang berjudul “ Stasiun ”
Novel yang
tidak sengaja terbeli pada tanggal 28 september 2015 ini, baru aku baca
beberapa hari ini. Ketertarikan awal untuk membeli novel ini adalah cover depan
yang terlihat unik, sehingga tanpa pertimbangan aku langsung membelinya.
Novel ini
ditulis oleh Cynthia Febrina , novel ini pertama kali terbit pada tahun 2013. Novel
terbitan plotpoint ini memiliki tebal 171 halaman. Novel ini menggunakan dua
sudut pandang pemeran didalamnya.
Novel ini
menceritakan tentang Adinda yang harus bolak-balik ke kantornya menggunakan
Kereta Api. Sejak Adinda putus dengan pacarnya tak ada lagi yang biasa
mengantar jemputnya menuju kantor. Tiap pagi Adinda harus naik kereta api dari
Bogor menuju ke kantornya di Jakarta. Adinda selalu mengeluh tiap kali menaiki
kereta.
Pastinya di
dalam novel ini menceritakan cerita cinta yang terjadi di KRL, penulis memiliki
insprisasi menulis novel ini karena ia adalah salah satu pengguna jasa KRL. Novel
ini diperankan oleh Ryan dan Adinda sebagai pemeran utama. Tidak hanya kisah
cinta yang disuguhkan dalam novel ini, ada kisah tentang seorang ibu yang
kehilangan suaminya, kemudian Shasa Sahabat Adinda, pak Eko seorang penjual koran, pak Rudy penjual buku-buku lama. Adinda
yang putus dengan pacarnya yang bernama Rangga dan Ryan yang tak pernah pacaran
dan tak pernah memikirkan untuk menikah karena ia sangat sayang pada ibu nya dan
tidak ingin ibunya sendirian jika ia menikah.
Dua Kisah
Satu Jalur inilah kata atau kalimat yang tercantum pada bagian cover sebelah
bawah, menerangkan bahwa terdapat dua kehidupan tetapi mereka memiliki jalur
yang sama. Ryan dan Adinda.
Novel ini
memiliki bookmark yang terbilang unik , bergambar bagian depan KRL
Lucu kaan ?
maaf bila resensi novel ini kurang berkenan di hati para pembaca