Resensi Novel Dan Hujan Pun Berhenti
Judul : dan hujan
pun berhenti…
Pengarang : Farida Susanty
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Maret 2007
Kota Terbit : Jakarta
Cetakan : Cetakan Kedelapan, April 2012
Jumlah Halaman : 324 halaman
Pengarang : Farida Susanty
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Maret 2007
Kota Terbit : Jakarta
Cetakan : Cetakan Kedelapan, April 2012
Jumlah Halaman : 324 halaman
Novel yang mendapatkan penghargaan National Best Seller ini menceritakan
kelamnya sebuah kehidupan yang dialami oleh Leostrada yang merupakan tokoh
utama dalam novel bergenre dewasa ini.
Leostrada yang dalam novel ini lebih
banyak disapa Leo merupakan anak dari broken
home. Ayahnya yang sangat keras ditambah Ibunya yang sudah tak sanggup
menahan deritanya dengan suaminya memilih untuk selingkuh terang-terangan.
Itulah yang membuat Leo kabur dari
rumah dan memilih hidup di sebuah apartemen kecil dengan modal dari kakaknya,
Cashey. Dia diberi uang saku, uang sewa apartemen dan juga sebuah mobil mewah.
Leo merupakan remaja yang suka beradu
badan dan merupakan remaja yang keras kepala. Meskipun begitu, ada satu
perempuan yang dulu sangat dekat dengannya, Iris. Namanya Iris. Leo mencintai
perempuan itu karena ketulusannya berteman dengan Leo. Namun, pertemanan mereka
harus terhalang oleh dimensi dunia yang berbeda. Iris tertabrak lari oleh
sebuah mobil saat hujan deras. Karena alasan itulah, Leo benar-benar membenci
hujan.
Di sekolahnya, Leo secara tidak
sengaja menemukan Iris yang lain. Namanya Spiza. Spiza juga tidak suka hujan.
Hal itu membuat Leo sedikit tertarik dengan Spiza. Leo pertama kali mengenal
Spiza karena Spiza pernah mencoba bunuh diri namun diselamatkan oleh Leo.
Karena kejadian itulah, Leo lama-kelamaan mulai dekat dengan Spiza.
Namun, pada tengah cerita konflik
benar-benar menggelegar dengan hebat. Siapa sangka bahwa Spizalah yang menabrak
lari Iris pada hujan deras dulu. Karena kejadian itulah, Spiza memutuskan untuk
bunuh diri, asalkan tidak hujan. Inilah yang membuat emosi Leo meledak-ledak.
Dan disinilah kekelaman benar-benar terjadi dalam hidup Leo. Mulai dari
mengetahui Spiza yang selama ini disayanginya, ternyata yang tak sengaja membunuh
Irisnya sampai dalam keadaan Ibunya yang meninggal dunia karena dengan sengaja
menembak perutnya sendiri dengan pistol.
Leo benar-benar dalam kekelaman yang
dalam sekali. Dalam sekali.
Akhirnya, Leo mulai bisa menerima
keadaan itu dan menyadari bahwa Spiza ternyata tidak sengaja menabrak Iris. Dan
Leo juga mulai bisa menerima keadaan keluarganya menjadi baik meski Ibunya
sudah tiada.
Lewat novel ini, Farida Susanty
berhasil menyabet penghargaan sebagai Pemenang Khatulistiwa Literary Award 2007
Kategori Penulis Muda Berbakat. Buku ini juga telah masuk dalam Library Catalogue of National Library of
Australia. Buku ini juga mendapatkan berbagai pujian karena berhasil
menyabet beberapa penghargaan seperti, Must-read
Book versi Majalah Gadis, Pick of the Month versi Majalah Cosmogirl dan Highlight of the Month versi Majalah kaWanku.
Kelebihan dalam novel ini ialah
konfliknya benar-benar menggelegar dan setiap bab punya keterkaitan dengan
bab-bab yang lain. Untuk kekurangannya, waktu membaca bab awal-awal, mungkin
kita sebagai pembaca belum bisa panas atau masuk ke ceritanya.
Novel ini cocok untuk semua umur
khususnya para remaja yang sedang labil. Lewat novel ini kita bisa mempelajari
pentingnya keluarga, kasih sayang, cinta dan pertemanan.